Selasa, 20 September 2011

Resep Keripik Jamur Tiram


Bahan Keripik Jamur Tiram :
  • 1 kg jamur tiram putih segar
  • 2 butir telur ayam
  • tepung beras
  • tepung tapioka
  • minyak nabati untuk menggoreng
  • bumbu yang dihaluskan : bawang merah, bawang putih, garam, ketumbar dan laos putih.
  • 1 kg bahan jamur menghasilkan 3 ons keripik jamur.
Alat yang digunakan yaitu :
  • Pisau
  • Baskom
  • Ayakan
  • Penggorengan
  • Alat pengemas
Cara membuat Keripik Jamur Tiram :
  1. Jamur tiram putih segar terlebih dahulu direndam dalam air panas selama 3 menit, lalu dipotong-potong sesuai selera.
  2. Tepung beras dan tepung tapioka dicampurkan dengan perbandingan 1 : 1.
  3. Lalu masukkan bumbu yang telah dihaluskan dicampurkan dengan telur.
  4. Jamur dimasukkan dalam adonan tepung kemudian diayak agar terpisah dengan tepungnya.
  5. Jamur yang terpisah dari tepung lalu digoreng.
  6. Setelah setengah matang tiriskan dan diamkan selama 1 hari, lalu ulangi mengorengnya sampai matang.
  7. Kripik jamur yang telah matang siap dikemas.

CARA PEMBUATAN BIBIT FO JAMUR TIRAM


 Bahan:
1.      Kentang dalam kondisi baik.. mulus, tidak ada bintik banyak, tidak ada noda busuk.. pokoknya yang paling bagus. Dibutuhkan 200 gram saja.
2.      Dextrosa sebanyak 20gram. Dextrosa ini dapat dibeli di apotek, atau di toko laboratorium. Harganya di Malang sekitar Rp.50.000 per kg.
3.      Agar powder.. pilih yang bening. Dibutuhkan sebanyak 20 gram saja.
4.      Air sebanyak 1 liter. Gunakan air steril, air destilasi. Bisa dengan membeli air mineral kemasan yang kualitas baik.
5.      Kapas steril dan plastik tutup secukupnya.

Langkah membuat cairan PDA :
1. Kupas dengan baik kentang, lalu potong berbentuk kubus kecil2 dengan ukuran sekitar 1cm3. Timbang sehingga didapat sekitar 200 gram.
2. Cucilah kentang hingga bersih, lalu rebuslah kentang menggunakan air tadi sebanyak 1 liter air selama kurang lebih 20 menit.
3. Ambillah air rebusan tadi dan saring sebersih mungkin masukkan ke gelas ukur, dan tambah dengan air steril sehingga jumlah air menjadi pas 1 liter kembali.
4. Campurlah dalam cairan tadi 20 gram dextrosa dan 20 gram agar powder lalu aduk dengan merata dengan kecepatan normal sehingga benar-benar larut dengan baik.
5. Campuran tadi adalah cairan PDA. Masukkan cairan PDA ini di botol pipih setinggi 50-100 mm saja Lalu tutup dengan menggunakan kapas steril dan kemudian tutup dengan plastik dan diberi karet hingga benar-benar rapat.
Catatan : botol yang dipilih adalah botol pipih seperti bekas botol madu/ atau botol whiski ukuran kecil. sebelumnya botol dibersihkan dan disteril dengan merebus botol dengan air mendidih selama kurang lebih 10 menit. Memang dalam membuat bibit PDA, kebersihan, sterilisasi tempat, alat dan bahan adalah syarat utama dalam menunjang keberhasilannya.

6. Setelah itu langkah selanjutnya adalah kita mensteril cairan PDA dalam botol tadi menggunakan Autoclave selama kurang lebih 30menit-45menit dalam suhu 120 derajat C. Bagi kita yang mungkin kebanyakan tidak memiliki autoclave, bisa menggunakana panci presto bertekanan. Lama sterilisasi media dalam panci presto adalah setelah air dalam presto mendidih dan menghasilkan uap bertekanan yang ditandai panci berbunyi, pertahankan kondisi ini selama kurang lebih 45menit-60menit hingga yakin benar kondisi sudah steril betul..
7. Setelah itu, jangan langsung dibuka, biarkan mendingin hingga kurang lebih 37 derajat C. Keluarkan botol-botol tadi dan letakkan dalam posisi miring/tidur agar cairan bisa melebar dengan tujuan memperbanyak area media. Catatan, pokoknya dalam meletakkan tidur ini, jangan sampai cairan mencapai mulut botol.

Jika cairan PDA agar tadi sudah mengeras, barulah siap untuk di Inokulasikan bibit yang didapat dari jamur langsung.

Langkah Inokulasi PDA :
Yang perlu disiapkan adalah :
1. Ruang inokulasi berupa tempat tertutup dan steril, kami membuatnya dengan kotak dari kayu ukuran 0,7mx2mx0,5m, atasnya diberi kaca. Kondisi dalam dilapisi dengan tripleks melamin putih agar bersih dan steril.
2. Jarum/gagang dari stainlesssteel
3. Bunsen atau kompor spirtus
4. Kapas steril
5. Pemantik api
6. Alkohol
7. gelas steril

Langkahnya adalah :
1. Semprot ruang inokulasi dengan alkohol hingga steril.. biarkan selama kurang lebih 20 menit.
2. Masukkan semua alat ke dalamnya.
3. Siapkan dan masukkan botol-botol PDA
4. Siapkan pula jamurnya.. Pilih jamur yang baik, kondisi yang muda, tidak basah, memiliki batang tunggal yang besar dan keras. kondisi yang putih bersih.
5. Nyalakan bunzen, lalu ambil jarum/ganggang stainless tadi dan panaskan ujung ganggang tadi di api bunzen hingga panas dan berwarna merah. Ini gunanya untuk mensterilkan dan membunuh kuman
6. Dinginkan ganggang dan letakkan pada gelas yang bersih dan steril.
7. Ambil jamur (o ia, sebelum inokulasi, semprot tangan dengan alkohol dengan merata hingga benar2 steril juga) sobeklah jamur menurut arah panjangnya, letak spora yang banyak kira-kira di dekat gagang tapi masih di tudungnya.
8. Menggunakan jarum/gagang tadi, ambil potongan kecil dari jamur seukuran kira-kira 2-3mm2. Pastikan mengambilnya menggunakan ujung jarum yang sudah benar2 steril tadi dan tidak menyentuh bagian luar dari jarum.
9. Ambil botol PDA dan dekatkan dengan api bunzen, perlahan bukalah kapas (semua proses harus dekat dengan api agar pasti kondisi free dari kuman dan bakteri), lalu masukkan cuilan jamur tadi ke dalam botol PDA lalu segera tutup dengan kapas steril tadi dan juga dengan plastik dan diberi karet...
10. Sekali lagi karena penting!! SEmua proses harus dekat dengan api bunzen.

Letakkan botol PDA yang sudah diinokulasi dengan jamur tadi di ruang yang steril, bersih.
Periksa terus terhadap kontaminasi...

Jika berhasil, maka bisa dilihat dalam waktu 3-4 hari saja yang diindikasikan dengan menyebarnya miselium putih di permukaan agar PDA.
Jika miselium sudah merata seluruhnya selama kurang lebih 7 hari-10 hari, maka PDA sudah siap untuk diinokulasikan ke botol F1.
Sekali lagi, tidak perlu kecewa jika proses ini gagal. Dalam membuat 10 botol, bisa jadi 1 saja sudah Alhamdulillah.. karena sudah bisa membuat pabrik jamur tiram putih.

MEMBUAT MEDIA BIBIT INDUK

Pada tahapan membuat media bibit induk ada 10 langkah yang perlu dilakukan.

Pertama, bahan medianya yang berupa biji-bijian atau campuran serbuk gergajian albusia
(SKG) ditambah biji milet 1 (42%): 1 (42%).

Langkah kedua, bahan baku dicuci dan direbus selama 30 menit menggunakan
pressure cooker atau panci.

Langkah ketiga, bahan baku tersebut ditiriskan dengan ayakan. Tambahkan 1persen kapur(CaCl3) persen gypsum (Ca S04), Vitamin B kompleks (sangat sedikit) dan atau 15 persen bekatul. Kadar air:45-60 persen dengan penambahanair sedikitdan pH7.

Langkah keempat, bahan baku tersebut lalu distribusikan ke dalam baglog polipropilen
atau botol susu atau botol jamu pada hari itu juga. Per botol disi 50-60 persen media bibit,
disumbat kapas/kapuk, dibalut kertas koran/aluminium foil.

Langkah kelima, sterilisasi dalam autoclav selama 2 jam atau pasteurisasi 8 jam pada hari itu juga. Temperatur autoclave 121 °C, tekanan 1 lb, selama 2 jam. Temperatur pasteurisasi 95°C.

Langkah keenam, lakukan inokulasi dengan Laminar flow satu hari kemudian. Setelah
suhu media bibit turun sampai suhu kamar dilakukan inokulasi bibit asal biakan mumi pada
media PDA (sebanyak 2-3 koloni miselium per botol bibit).

Langkah ketujuh, inkubasi (pertumbuhanmiselium 15-21 hari),padaruang inkubasi/ inkubator, suhu 22-28°C.

Langkah kedelapan, botol atau baglog isi bibit dikocok setiap hari, dua hingga tiga kali.
Hal ini dilakukan agar pertumbuhan miselium bibit jamur merata dan cepat serta media bibit
tidak menggumpal/ mengeras.

Kesembilan, bibit induk dipenuhi miselium jamur dengan ciri pertumbuhan miseliumjamur kompak danmerata.

Langkah terakhir, jamur tersebut digunakan sebagai inokulan/bibit induk/bibit sehat
perbanyakan ke 1 dan ke 2. Bibit ini bisa disimpan dalam lemari pendingin (0°C) selama 1
tahun, bilatidak akan segera digunakan.