Bahan:
1.
Kentang dalam kondisi baik.. mulus, tidak ada bintik
banyak, tidak ada noda busuk.. pokoknya yang paling bagus. Dibutuhkan 200 gram
saja.
2.
Dextrosa sebanyak 20gram. Dextrosa ini dapat dibeli di
apotek, atau di toko laboratorium. Harganya di Malang sekitar Rp.50.000 per kg.
3.
Agar powder.. pilih yang bening. Dibutuhkan sebanyak 20
gram saja.
4.
Air sebanyak 1 liter. Gunakan air steril, air
destilasi. Bisa dengan membeli air mineral kemasan yang kualitas baik.
5.
Kapas steril dan plastik tutup secukupnya.
Langkah membuat cairan PDA :
1. Kupas dengan baik kentang,
lalu potong berbentuk kubus kecil2 dengan ukuran sekitar 1cm3. Timbang sehingga
didapat sekitar 200 gram.
2. Cucilah kentang hingga bersih,
lalu rebuslah kentang menggunakan air tadi sebanyak 1 liter air selama kurang
lebih 20 menit.
3. Ambillah air rebusan tadi dan
saring sebersih mungkin masukkan ke gelas ukur, dan tambah dengan air steril
sehingga jumlah air menjadi pas 1 liter kembali.
4. Campurlah dalam cairan tadi 20
gram dextrosa dan 20 gram agar powder lalu aduk dengan merata dengan kecepatan
normal sehingga benar-benar larut dengan baik.
5. Campuran
tadi adalah cairan PDA. Masukkan cairan PDA ini di botol pipih setinggi 50-100
mm saja Lalu tutup dengan menggunakan kapas steril dan kemudian tutup dengan
plastik dan diberi karet hingga benar-benar rapat.
Catatan : botol yang dipilih
adalah botol pipih seperti bekas botol madu/ atau botol whiski ukuran kecil.
sebelumnya botol dibersihkan dan disteril dengan merebus botol dengan air
mendidih selama kurang lebih 10 menit. Memang dalam membuat bibit PDA,
kebersihan, sterilisasi tempat, alat dan bahan adalah syarat utama dalam
menunjang keberhasilannya.
6. Setelah itu langkah selanjutnya adalah kita mensteril cairan PDA dalam botol
tadi menggunakan Autoclave selama kurang lebih 30menit-45menit dalam suhu 120
derajat C. Bagi kita yang mungkin kebanyakan tidak memiliki autoclave, bisa
menggunakana panci presto bertekanan. Lama sterilisasi media dalam panci presto
adalah setelah air dalam presto mendidih dan menghasilkan uap bertekanan yang
ditandai panci berbunyi, pertahankan kondisi ini selama kurang lebih
45menit-60menit hingga yakin benar kondisi sudah steril betul..
7. Setelah itu, jangan langsung
dibuka, biarkan mendingin hingga kurang lebih 37 derajat C. Keluarkan
botol-botol tadi dan letakkan dalam posisi miring/tidur agar cairan bisa
melebar dengan tujuan memperbanyak area media. Catatan, pokoknya dalam
meletakkan tidur ini, jangan sampai cairan mencapai mulut botol.
Jika cairan PDA agar tadi sudah mengeras, barulah siap untuk di Inokulasikan
bibit yang didapat dari jamur langsung.
Langkah Inokulasi PDA :
Yang perlu disiapkan adalah :
1. Ruang inokulasi berupa tempat
tertutup dan steril, kami membuatnya dengan kotak dari kayu ukuran
0,7mx2mx0,5m, atasnya diberi kaca. Kondisi dalam dilapisi dengan tripleks
melamin putih agar bersih dan steril.
2. Jarum/gagang dari
stainlesssteel
3. Bunsen atau kompor spirtus
4. Kapas steril
5. Pemantik api
6. Alkohol
7. gelas steril
Langkahnya adalah :
1. Semprot ruang inokulasi dengan
alkohol hingga steril.. biarkan selama kurang lebih 20 menit.
2. Masukkan semua alat ke
dalamnya.
3. Siapkan dan masukkan
botol-botol PDA
4. Siapkan pula jamurnya.. Pilih
jamur yang baik, kondisi yang muda, tidak basah, memiliki batang tunggal yang
besar dan keras. kondisi yang putih bersih.
5. Nyalakan bunzen, lalu ambil
jarum/ganggang stainless tadi dan panaskan ujung ganggang tadi di api bunzen
hingga panas dan berwarna merah. Ini gunanya untuk mensterilkan dan membunuh
kuman
6. Dinginkan ganggang dan
letakkan pada gelas yang bersih dan steril.
7. Ambil jamur (o ia, sebelum
inokulasi, semprot tangan dengan alkohol dengan merata hingga benar2 steril juga)
sobeklah jamur menurut arah panjangnya, letak spora yang banyak kira-kira di
dekat gagang tapi masih di tudungnya.
8. Menggunakan jarum/gagang tadi,
ambil potongan kecil dari jamur seukuran kira-kira 2-3mm2. Pastikan
mengambilnya menggunakan ujung jarum yang sudah benar2 steril tadi dan tidak
menyentuh bagian luar dari jarum.
9. Ambil botol PDA dan dekatkan
dengan api bunzen, perlahan bukalah kapas (semua proses harus dekat dengan api
agar pasti kondisi free dari kuman dan bakteri), lalu masukkan cuilan jamur
tadi ke dalam botol PDA lalu segera tutup dengan kapas steril tadi dan juga
dengan plastik dan diberi karet...
10. Sekali
lagi karena penting!! SEmua proses harus dekat dengan api bunzen.
Letakkan botol PDA yang sudah diinokulasi dengan jamur tadi di ruang yang
steril, bersih.
Periksa terus terhadap
kontaminasi...
Jika berhasil, maka bisa dilihat dalam waktu 3-4 hari saja yang diindikasikan
dengan menyebarnya miselium putih di permukaan agar PDA.
Jika miselium sudah merata
seluruhnya selama kurang lebih 7 hari-10 hari, maka PDA sudah siap untuk
diinokulasikan ke botol F1.
Sekali lagi, tidak perlu kecewa
jika proses ini gagal. Dalam membuat 10 botol, bisa jadi 1 saja sudah
Alhamdulillah.. karena sudah bisa membuat pabrik jamur tiram putih.